Selasa, 03 Februari 2009

Video Game = Kekerasan?


Game merupakan hiburan yang disukai semua orang baik itu anak - anak, remaja, orang dewasa sekalipun tidak sedikit yang menyukai game,namum di balik kesenangan bermain game tentunya game juga mempunyai sisi negatif/efek samping yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain,karena terlalu sering main game seseorang bisa kecanduan main game dan lupa segalanya,seperti kasus berikut yang terjadi Ohio,Amerika Serikat.Di Ohio Amerika Serikat pada 20 Oktober 2007 terjadi kasus pembunuhan yang terjadi pada sebuah keluarga.

Cerita berawal sebulan sebelumnya,ketika DVD game Halo 3 meski orangtuanya telah melarangnya.Mengetahui hal itu,sang ayah mengambil DVD game tersebut dan menyimpanya di safety box;tempat yang sama yang digunakan sang ayah untuk menyimpan pistol 9mm.Entah bagaimana Daniel berhasil membuka kotak aman itu,dan mengambil DVD serta pistol tersebut.Setelah itu dia ke ruang keluarga, dan berkata kepada kedua orang tuanya,"Bisakah ayah dan ibu menutup mata?Aku punya kejutan untukmu".Ketika orangtuanya menurut,Daniel menembah keduanya di kepala.Sang ibu meninggal seketika,sementara sang ayah cedera berat.

Saat ini tragedi keluarga Petric memasuki tahap pengadilan.Pengacara Daniel berkilah,klien mereka dalam keadaan mental yang buruk setelah cedera saat melakukan snowboarding dan tidak bisa melakukan apa - apa selain menonton tv dan main game.Namun penuntut Tonny Cillo berkeras Daniel sadar sepenuhnya atas apa yang ia lakukan,bahkan sempat merekayasa tempat kejadian agar seolah - olah itu peristiwa bunuh diri.

Sang ayah,Mark Petric,berhasil selamat dan Hadir di pengadilan anaknya.Daniel sempat meminta maaf kepada ayahnya, dan sang ayah-seorang pemimpin gereja dengan berbesar hati menjawab,"kau tetap anakku".Namun peristiwa ini tak pelak kembali mencuatkan kontroversi,apakah video game memang mendorong anak - anak masa kini melakukan kekerasan?

Tidak ada komentar: